Vestifarm, salah satu crowdfunding platform yang sudah punya nama di Indonesia.
“Punya nama?Kok saya baru pertama dengar.”
Mungkin ada yang terbersit begitu ya. Di koran dan mainstream media memang tidak terlalu heboh publikasinya, tapi bagi pengamat teknologi dan platform investasi kemungkinan besar sudah pernah dengar.
Apalagi Vestifarm memenangkan event Evengalist yang disponsori Telkomsel dan berhasil mendapatkan dana sekaligus investor. Begitupun, hanya dengan latar belakang seperti itu, bukan berarti kita lengah, kita lihat dulu platform vestifarm ini, apakah website-nya dibuat secara profesional? Apakah pimpinan perusahaan dan karyawannya kredibel? cek dulu latar belakang perusahaan tempat kita berinvestasi. Bagaimana dengan OJK? Apakah Vestifarm sudah terdaftar di OJK?
Dari penampilan website, tampak program investasi yang tersedia, estimasi profitnya, dan sudah berapa lama berjalan. Singkatnya, tampak profesional, tidak berbeda dengan platform lain yang telah saya jalani.
Begitupun, salah satu kelemahannya adalah belum mendapat izin OJK. Tetapi perlu diingat bahwa platform crowdfunding level nasional masih terhitung baru dan tidak banyak, jadi tidak semua sudah mendapat izin dari OJK. Beberapa platform masih dalam proses.
Langkah pengecekan terakhir, kita periksa kredibilitas orang yang bekerja di vestifarm, bisa diperiksa dengan Linkedin, perusahaan yang basis-nya di ibukota dan mengutamakan sistem online dalam fungsionalnya hampir pasti mempunyai akun Linkedin untuk mempromosikan brand sekaligus menunjukkan kredibilitas orang-orang yang bekerja di situ.
Tampak petinggi perusahaan vestifarm di Linkedin, dari penelusuran keduanya memiliki rekam jejak yang baik, bukan orang tanpa pengalaman yang tiba-tiba membuat platform hanya karena mengikuti trend saat ini.
Dari pertimbangan di atas, saya akhirnya memutuskan join Vestifarm pada 28 Agustus 2019.
Waktupun berlalu...
30 September 2019, saya mendapat info bahwa program penggemukan domba & kambing yang saya tanami modal berjalan lancar, persiapan kandang dan pembelian bakalan telah dilakukan dan berjalan sesuai rencana.
14 November 2019, ternak mengalami kenaikan berat badan yang stabil. Begitupun, laporan yang tidak tiap bulan membuat saya kecewa, karena platform lain bahkan memberi laporan bisa setiap 2 minggu.
20 Desember 2019, ternak telah berkembang dan tumbuh sehat, dalam waktu dekat sudah bisa dipanen.
Januari 2020, tidak ada kabar...
Februari 2020, tidak ada kabar. Saya sudah berprasangka buruk, lihat instagram kok update tidak ada? Youtube juga sudah tidak jalan. Perusahaan yang berbasis investor kecil-kecilan seperti vestifarm harusnya aktif di media sosial untuk promosi brand mereka. Karena target mereka bukanlah investor besar yang harus dibuatkan proposal detail target laba per bulan, target mereka adalah pekerja-pekerja kelas menengah yang mempunyai dana lebih untuk disisihkan sebagai investasi. Maka berbekal firasat buruk saya mulai mencari beberapa opini baru mengenai vestifarm, dan muncullah penilaian investor terdahulu di Kredibel.co.id ini.
Maret 2020, setelah berkali-kali mengirim pesan tanpa respon, akhirnya saya terhubung dengan komunitas investor Vestifarm yang juga gagal mendapatkan investasinya kembali. Hampir bersamaan dengan itu, CEO Vestifarm atas nama Dharma Anjarrahman akhirnya mengirimkan email ke semua investor bahwa pihak pengusaha yang didanai Vestifarm mengalami gagal bayar(mereka tidak menceritakan detail proyek mana saja yang gagal bayar) sehingga vestifarm kesulitan mendapatkan dana mereka kembali. Adapun vestifarm telah berusaha maksimal dengan menyewa pihak ketiga untuk menagih hutang, tetapi itupun masih dalam proses penagihan. CEO Vestifarm mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya dan berjanji akan mengembalikan dana investor semaksimal mungkin.
Kala mendapat email itu, maka buyarlah harapan saya untuk mendapat laba dari vestifarm. Saya langsung menganalisis letak kesalahan saya ketika memutuskan investasi di Vestifarm, dan setelah mempertimbangkan berbagai faktor, maka saya simpulkan:
1. Kurang mencari tahu mengenai pengalaman investor terdahulu, kalau tidak ada review buruk bukan berarti pasti bagus, bisa jadi ditutupi atau tidak ada investor yang inisiatif menulis surat pembaca atau mengutarakan pengalaman buruknya.
2. LinkedIn hanya menampilkan CEO yang bekerja di Vestifarm, kenapa tidak ada staf lain yang kredibel tertera? Apakah sudah banyak yang di lay off?
3. Belum diverifikasi OJK, meskipun ini tidak 100% jaminan. Verifikasi dan izin dari OJK setidaknya menjamin bahwa perusahaan tersebut memang memiliki kredibilitas dalam kepegawaian dan rencana perusahaan.
Bisa saja saya murni menyalahkan pihak Vestifarm, tapi kalau begitu saya tidak akan belajar mencari pilihan investasi yang lebih baik. Sampai detik ini, saya belum tahu 100% apakah Vestifarm teledor dalam menyeleksi pengusaha untuk didanai, ataukah standard mereka yang memang buruk di lapangan. Saya Cuma bisa berharap mereka belajar dari kesalahan, karena program yang mereka canangkan ini menurut saya sangat bermanfaat bagi peserta industri agraris di Indonesia.
Salam dan selamat berinvestasi sehat semuanya.
Update Oktober 2020:
Beberapa korban investasi Vestifarm mulai mempersiapkan prosesi jalur hukum, apabila anda atau orang yang anda kenal merupakan korban Vestifarm, bisa meninggalkan alamat email atau kontak media sosial agar dihubungkan dengan komunitas tersebut. Salam dan terima kasih.
Saya juga masih nunggak di vestifarm
Email saya : rizaoxy@gmail.com
Saya mohon dapat diundang dikomunitasnya di satria09@yahoo.com. Terima kasih
Selamat sore... Mohon sy diinvite juga ke komunitas korban ya... Email sy sitiagam@yahoo.com
Terima kasih :)
Semoga segera menemukan titik temu yang adil. Aamiin.
mohon saya di invite juga ya
sekarang website nya gabisa dibuka
yeftanetaneel@gmail.com
muhammad.s.azis@gmail.com
mohon di invite jg