Heya,
Salam pandemi dan semoga semua dalam keadaan sehat. Keadaan pandemi seperti sekarang yang mendorong pembatasan gerakan membuat banyak orang mengurangi kegiatannya di luar rumah. Dampaknya secara langsung adalah meningkatnya waktu yang dihabiskan di rumah, kalau lagi gak ada kerjaan, ngapain ya? Keadaan krisis seperti sekarang justru membuat manusia berpikir kritis ke depan, karena musibah yang tidak bisa ditebak seperti Covid-19 ini mendorong kita untuk berpikir, "kalau perusahaan gue bermasalah di kala pandemi ini gimana keluargaku nanti ya?" " Kalau ada keluargaku yg terkena Covid-19 apa secara finansial kami aman?". Meskipun negative thinking biasanya dikatakan buruk, selama pertimbangannya rasional dan kita fokus dalam mencari solusi bukannya berkutat ke masalah tersebut, hal ini bisa menjadi pemicu yang baik untuk berpikiran ke depan.
Dari pertimbangan tersebut, banyak orang semakin termotivasi untuk mencari passive income yang tentunya halal, legal, dan memberi laba yg lumayan. Salah satunya yg aktif mencari alternatif penghasilan pasif ya saya sendiri. Dengan sedikit usaha pencarian di internet, aplikasi, dan blog keuangan, akhirnya ketemu satu yg menarik, Asetku.
Konsepnya sih sederhana, P2P lending platform yang mempertemukan borrower(peminjam) dan lender(pemberi pinjaman). Secara konsep, mungkin banyak yg berpikir "apa bedanya dengan yg lain dong kak?" Memang betul, secara konsep, tentunya P2P lending ya sama saja dengan yg lain, cuma, walau secara konseptual sama, fundamental dan estetika bisa berperan dalam membuat seseorang menentukan pilihan P2P lendingnya dari banyak pilihan yang ada. Mari kita lihat website Asetku:
Lugas, padat dan jelas. Lambang OJK yang menunjukkan legalitas, TKB90=100% menunjukkan kinerja yang baik, lalu untuk lebih detail disertakan performa perusahaan bahkan di halaman website utama. Angka-angka tersebut tidak boleh dibuat-buat, karena syarat agar dapat persetujuan OJK adalah transparansi performa perusahaan. Untuk info tambahan, bagaimana orang-orang di belakang Asetku ya?
Latar belakang tiap direksinya jelas, bisa dicek di Linkedin, dan tidak ada kabar negatif dari mereka dengan melakukan sedikit riset. Kalau sudah begini, semakin percaya dengan legalitas dan performa platform Asetku ini, terus bagaimana mekanisme kerjanya ya?
Pertama, seperti layaknya institusi keuangan lain, harus daftar dulu dan isi data sesuai identitas asli ya, verifikasi data juga seperti biasa foto diri dan KTP. Tergantung riwayat NPWP kita dan ada tidaknya riwayat bad loan dari bank, biasanya prosedur ini hanya memakan waktu 1-2 hari selama data kita jelas dan tidak ada lampu merah.
Setelah lulus verifikasi, tahap berikutnya ya memberi pinjaman dong. Nah, bedanya Asetku dengan beberapa platform P2P lending lain adalah, kita tidak perlu memilih individual/perusahaan yang ingin kita berikan pinjaman secara langsung. Kita cukup memilih durasi pinjaman(ada yang hitungan hari, bulan, hingga tahun), dan langsung tertera bunga pinjaman yang akan kita berikan. Jadi, Asetku ini membentuk sistem pool dimana dana pemberi pinjaman akan dikumpulkan di satu pundi, lalu dibagikan secara merata ke peminjam, hal ini untuk mengurangi risiko adanya peminjam yang gagal bayar. Kalau dari hitungan saya, 5% pun ada peminjam yang gagal bayar, sistem pool seperti ini akan dapat menutupi kerugian tersebut sehingga pemberi pinjaman tetap mendapatkan haknya sama rata dengan pemberi pinjaman lain.
Seperti terlihat di atas, tentunya semakin lama durasi pinjaman akan semakin tinggi pula bunganya. Tapi kalian tentunya sadarkan? bahkan bunga terendah dari pinjaman yang ditawarkan Asetku sudah >2x bunga deposito.
Saya yang awalnya skeptispun semakin yakin dan akhirnya termotivasi untuk semakin meningkatkan investasi saya di Asetku. Berikut portofolio saya dengan sedikit sensor:
Asetku menggunakan sistem laporan pendapatan per hari, jadi seperti yang tampak di portofolio, total pendapatan harian kita akan dikalkulasi secara langsung oleh aplikasi Asetku. Hal ini menjadikannya sangat transparan dalam memberikan laporan rutin ke pihak pemberi pinjaman. Kalau cuma melihat laporan harian, mungkin 50.000 per hari kesannya kecil, tapi sebulan berarti sudah 1.500.000 penghasilan saya dari passive income saja, >1% per bulan dari dana yang saya tanam, saya yakin tidak banyak yang memberikan keuntungan sebesar ini dalam bentuk penghasilan pasif.
Sebagai penutup, Asetku sudah banyak dikenal di kalangan peminat P2P lending, oleh karena itu, kabar buruk dari saya adalah, meskipun tiap pukul 10:00 setiap hari selalu diadakan pool pendanaan baru, dalam 1 menit pilihan funding di Asetku selalu Sold out. Pengguna lama tidak perlu khawatir karena ada pilihan perpanjang pinjaman secara otomatis, sehingga tidak perlu repot mengantri. Oleh karena itu, pengguna baru harus sangat gesit jika ingin mencoba investasi. Tetapi saya perhatikan pihak Asetku juga menyadari hal ini dan mereka membuka pilihan funding khusus untuk pengguna baru yang belum pernah menanamkan modal. Jadi jangan berkecil hati ya.
Tambahan dari saya, kalau mendaftar dengan menggunakan kode referral, pengguna baru akan mendapatkan voucher bonus pendanaan, dan saya sendiri juga dapat bonus (full disclosure ya teman-teman). Jikalau berkenan bisa menggunakan kode referral saya 9FUXU atau bisa juga langsung daftar dengan menggunakan link berikut:
Salam dan selamat berinvestasi,
Referensi:
Pengalaman pribadi
Comentarios